FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA
Abstract
Tujuan penelitan ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stunting pada anak usia di bawah lima tahun (balita), yaitu status gizi, berat badan lahir, dan penyakit infeksi berulang. Metode penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder seluruh anak balita berjumlah 50 orang yang telah didiagnosis stunting berdasarkan data puskesmas tahun 2017–2018. Pemilihan populasi dilakukan di puskesmas Kabupaten Langkat. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square test. Analisis data multivariat menggunakan risiko relatif (RR). Hasil anak yang telah didiagnosis stunting berjenis kelamin perempuan (54%) dan laki-laki (46%), dengan berat badan lahir 2.500-2.900 gram (80%), status gizi yang buruk (60%), dan pernah mengalami penyakit infeksi berulang (30%). Hasil penelitian menunjukkan status gizi dan berat badan lahir berhubungan dengan terjadinya stunting dengan nilai p < 0,05. Sementara itu, penyakit infeksi berulang > 3 kali setahun (diare dan kecacingan) tidak berhubungan dengan terjadinya stunting dengan nilai p > 0,05. Diskusi stunting pada balita disebabkan multifaktor, termasuk kondisi gizi kronis 1.000 hari kehidupan anak. Walaupun berat badan pada saat bayi lahir di atas 2.500 gram, anak masih tetap berisiko mengalami stunting. Perawatan prakonsepsi dan kehamilan ibu serta pemberian nutrisi sehat balita menjadi sangat penting sebagai upaya pencegahan stunting. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi buruk dan berat badan lahir 2.500–2.900 gram berhubungan dengan terjadinya stunting pada balita.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aryastami, N. K. & Tarigan, I. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia Policy Analysis on Stunting Prevention in Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45 (4): 233-240.
Cruz, L. M. G., Azpeitia, G. G., Suarez, D. R., Rodríguez, A. S., Ferrer, J. F. L., & Serra-Majem, L. (2017). Factors Associated with Stunting among Children Aged 0 to 59 Months from the Central Region of Mozambique. Nutrients, 9 (491): 1-16.
de Onis, M., Dewey, K. G., Borghi, E., Onyango, A. W., Blossner, M., Daelmans, B., Piwoz, E. & Branca, F. (2013). The World Health
Organization’s global target for reducing childhood stunting by 2025: rationale and proposed actions. Maternal & child nutrition, 9 (S2): 6-26.
Jayani, I. (2014). Hubungan penyakit infeksi dengan status gizi pada Balita. Java Health Journal, 2 (1):1-8.
Kemkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kemkes RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2014). Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, 3 (1): 37-45.
Mitra. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kejadian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2 (6): 254-261.
Nasution, D., Nurdiati, D.S. & Huriyati, E. (2014). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan. Jurnal Gizi klinik Indonesia, 11 (01): 31-37.
Ramos, C. V., Dumith, S. C., & Cesar, J. A. (2015). Prevalence and factors associated with stunting and excess weight in children aged 0-5 years from the Brazilian semi-arid region. Journal de Pediatria, 91 (2): 175-182.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2015). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Jakarta: Riskesdas RI.
Rustina Y., Nursasi, A. Y., Budiarti, T., Syahreni, E., & Fitriyani, P. (2014). Pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap status kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah di Kota Jakarta. Makara Journal of Health Research, 18(1): 19-24.
Stephenson, J., Heslehurst, H. J., Schoenaker, D. A. J., Jayne, H., Cade, J. E., Poston, L., … & Mishra, G. D. (2018). Before the beginning: nutrition and lifestyle in the preconception period and its importance for future health. The Lancet, 391 (10132): 1830-1841.
World Health Organization (WHO). (2014). Comprehensive implementation plan on maternal, infant and young child nutrition. Geneva: World Health Organization.
Wibowo, N. (2019). Delivering Human with Humanity: Peran Kedokteran Fetomaternal terhadap Ketahanan Nasional. Jakarta: Buku Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v6i3.256
Article Metrics
Abstract view : 1258 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 844 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal PPNI (P-ISSN: 2503-1376 ; E-ISSN: 2549-8576)